Friday, 3 June 2016

accesoris

Jakarta - Aplikasi messaging seperti WhatsApp dan lain-lain, tak akan lagi sebebas dulu berseliweran di Iran. Pemerintah setempat memerintahkan data disimpan di server di negaranya.

"Perusahaan pesan instan asing di Iran harus mentransfer semua data dan aktivitas terkait dengan warga Iran ke pihak kami, untuk kelangsungan operasional mereka," kata juru bicara Dewan Tertinggi Cyberspace Iran, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (31/5/2016).

Pemerintah Iran memang dikenal ketat mengatur akses informasi warganya. Tak heran, banyak yang menyuarakan pendapat mereka di media sosial. 

Setidaknya, WhatsApp masih lebih beruntung dibandingkan Facebook dan Twitter. Dua jejaring sosial ini diblokir di Iran, karena dinilai tidak patuh dengan aturan filtering konten. Sebagai gantinya, WhatsApp dan Telegram populer digunakan di Negeri 1001 Malam tersebut. 

Sikap semacam ini bukan pertama kalinya ditunjukkan pemerintah Iran kepada WhatsApp. Sejak akuisisi WhatsApp pada 2014 lalu, salah satu negara di Timur Tengah ini mengeluarkan aturan yang sempat mengharamkan akses WhatsApp di wilayahnya.

Komite kriminal dan internet Iran sebagai pengagas regulasi itu mengatakan, alasan pemblokiran dilakukan karena WhatsApp yang saat ini telah dimiliki Facebook berpotensi mencuri informasi dari penggunanya yang berada di Iran. WhatsApp juga bukan satu-satunya sasaran tembak. Sebelumnya, WeChat, pesan instant asal China telah lebih dulu diblokir di Iran. (rns/ash)

0 komentar:

Post a Comment

 

Copyright © Roda Pulsa Design by BTDesigner | Blogger Theme by BTDesigner | Powered by Blogger